Selasa, 03 Januari 2012

Diabetes Saat Hamil Tingkatkan Risiko Anak Hiperaktif



Jakarta, Anak muda jauh lebih mungkin mengalami masalah gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif jika ibunya mengalami diabetes selama kehamilan dan dilahirkan dalam rumah tangga yang miskin.

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) disebut juga gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas (GPPH) adalah gangguan perkembangan yang ditandai dengan kesulitan memusatkan perhatian pada suatu hal serta peningkatan aktifitas motorik yang tidak lazim dan cenderung berlebihan (hiperaktif). Gangguan ini ditandai dengan berbagai gejala seperti perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang.

Peneliti memantau 212 anak dari beragam etnis dan latar belakang sosioekonomi yang tinggal di Queens, New York, di mana 10 persen di antaranya memiliki ibu yang pernah terkena diabetes semasa kehamilannya. Dari usia prasekolah sampai usia enam tahun, seorang psikolog terlatih atau mahasiswa doktoral mengevaluasi gejala ADHD pada setiap anak tiap tahunnya.

Dalam laporan yang dimuat jurnal Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine, peneliti menemukan bahwa anak yang ibunya mengalami diabetes selama kehamilan atau dikenal dengan sebutan diabetes gestasional, dua kali lebih mungkin mengalami ADHD pada usia enam tahun.

Anak-anak yang orang tuanya terkena diabetes gestasional dan dibesarkan dalam rumah tangga yang kurang berkecukupan memiliki risiko 14 kali lipat mengalami ADHD dibandingkan dengan anak-anak tanpa faktor risiko. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa paparan pestisida dan timbal pada anak-anak akan meningkatkan risiko ADHD.

"Ibu harus menyadari bahwa diabetes gestasional dapat mempengaruhi janinnya," kata peneliti, Yoko Nomura, Ph.D., asisten profesor klinis psikiatri di Mount Sinai School of Medicine, di New York City.

Gestational diabetes mempengaruhi sekitar 5 persen dari ibu hamil di Amerika Serikat dan umumnya berkembang selama trimester kedua atau ketiga kehamilan, masa yang sama di mana janin mengalami perkembangan pesat perkembangan otak.

Ibu hamil dengan diabetes gestasional memiliki gula darah (glukosa) tinggi yang normal. Jika janin dibombardir dengan gula darah berlebih, energi yang biasanya digunakan untuk pengembangan sistem saraf dialihkan untuk menyerap kelebihan itu. Akibatnya, sistem saraf pusat jadi tidak berkembang dengan baik. Tumbuh dalam kemiskinan juga dapat akan memperburuk sistem saraf yang pada dasarnya sudah kurang baik.

"Ketika bayi lahir dalam rumah tangga yang lebih tinggi status sosial ekonominya, mereka memiliki akses perawatan medis yang lebih baik, kegiatan intelektual yang lebih tinggi, serta memiliki makanan yang lebih baik," kata Nomura seperti dilansir CNN, Selasa (3/1/2012).

"Selain itu, perempuan berpenghasilan rendah tidak dapat mengontrol diabetes pada kehamilannya sebagaimana calon ibu yang lebih sejahtera," kata Luigi Garibaldi, MD, direktur klinis pediatrik endokrinologi di Rumah Sakit Anak Pittsburgh.

Temuan ini memang tidak membuktikan secara langsung bahwa diabetes gestasional adalah penyebab ADHD, namun para peneliti mengatakan bahwa temuan ini memberi pesan kepada ibu dan dokter bahwa gestational diabetes dapat menimbulkan bahaya tersembunyi untuk anak setelah dilahirkan, terutama jika anak tumbuh dalam lingkungan yang penuh tantangan.

"Mengidap diabetes selama kehamilan sendiri mungkin tidak begitu buruk. Tetapi jika tidak dikendalikan, nampaknya ada konsekuensi bagi perkembangan otak anak," kata Garibaldi, yang tidak terlibat dalam penelitian.

http://www.detikhealth.com/read/2012/01/03/141317/1805616/1299/diabetes-saat-hamil-tingkatkan-risiko-anak-hiperaktif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar