Selasa, 22 Mei 2012

Lionel Messi dan Nutrisi "Herbalife" dalam Tubuhnya

 

 
  
Lionel Andrés Messi (lahir 24 Juni 1987 di Rosario, Argentina) adalah pemain sepak bola yang kini bermain untuk FC Barcelona dan Argentina sebagai striker atau pemain sayap. Dianggap salah satu pemain sepakbola terbaik dari generasinya, Messi menerima beberapa Ballon d'Or dan FIFA World Player nominasi Tahun pada usia 21, dan menang pada tahun 2009 dan 2010. Gaya bermain dan kemampuannya telah menarik perbandingan dengan Diego Maradona, yang sendiri menyatakan Messi sebagai "pengganti" nya.

Prestasi Messi tersebut tak hanya dari latihan kerasnya saja, Namun kesemuanya itu juga ditunjang dengan bekal Nutrisi "Herbalife" yang di asup olehnya di kesehariannya, baik itu saat latihan maupun ketika bertanding di medan laga.

Di tahun 2011 kemarin, Lionel Messi kembali dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia atau FIFA Ballon d'Or 2011. Penghargaan ini menjadi penghargaan ketiga bagi Messi secara berturut-turut. Messi menjadi pemain kedua yang pernah memenangkan penghargaan tiga kali berturut-turut dalam sejarah 55 tahun Ballon d'Or dan sejarah 20 tahun Pemain Terbaik Dunia FIFA of the Year. Sebelumnya, Michel Platini berhasil meraihnya pada tahun 1983, 1984 dan 1985.

So, sudah terbukti kan, untuk Anda yang membutuhkan asupan nutrisi terbaik di dunia, saatnya Anda mencoba kenikmatan nutrisi Herbalife sekarang juga.

Kamis, 15 Maret 2012

Obesitas Perbesar Risiko Berhenti Bernafas Saat Tidur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak sedikit orang yang percaya pemilik berat badan berlebih atau obesitas kerap dihinggapi banyak penyakit. Ternyata anggapan itu ada benarnya. Pasalnya, obesitas ternyata bisa meningkatkan risiko Obstrutuktive Sleep Apnea (OSA) bagi pada penderitanya. OSA sendiri adalah sebuah penyakit dimana terdapat potensi pernapasan berhenti selama tidur (sleep apnea).
Pakar Kesehatan Tidur, Rimawati Tedjasukmana, Sp.S, RPSGT mengatakan, dalam tubuh penderita obesitas terdapat timbunan lemak di sekitar leher dan rongga pernafasan. Ketika tidur timbunan lemak itu mendorong otot-otot yang memperbesar obstruksi jaringan di jalan nafas. Akibatnya frekuensi berhentinya nafas saat tidur semakin besar.
"Dalam kasus berat badan, penderita OSA banyak berasal dari kalangan barat. Mereka itukan beratnya bisa mencapai ratusan kilogram," kata dia saat berbicara dalam acara Workshop 'Bahaya Dibalik Mendengkur' di Jakarta, Kamis (14/3).
Karena itu, kata Rima, perlunya menjaga berat badan guna menghindari resiko ini. Belum lagi, penyakit lain yang tengah menunggu seperti misal diabetes, jantung, dan lainnya.